Pembahasan
Analisis Kualitatif Zat Organik dan Indentifikasi Gugus Fungsional
Hidrokarbon
merupakan senyawa yang mengandung karbon
dan hidrogen. Berdasarkan jenis ikatan karbon-karbonnya, hidrogen digolongkan
menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Hidrokarbon jenuh
b. Hidrokarbn tak jenuh
c. Hidrokarbon aromatik
Uji Ikatan Tak Jenuh
Hidrokarbon jenuh dikenal dengan alkana jika
keadaannya ariklik dan disebut sikloalkana jika keadaannya siklik. Untuk
membedakan senyawa alkana dan alkena dpt dilakukan uji kualitatif, yaitu dengan
penambahan KMnO4.
Dengan adanya penambahan KMnO4,
senyawa alkena akan bereaksi dengan KMnO4 dalam bentuk glikol
(senyawa dengan 2 gugus hidroksil) bersebrangan dengan reaksi:
3 C = C + 2 KMnO4-
+ 4H2O → 3 – C – C − + 2MnO2 + 2K+OH-
Alkena (ungu) (coklat)
Saat reaksi berlangsung, warna Ungu
dari Ion Permanganat akan berubah menjadi endapan Coklat dari MnO2.
Dengan adanya perubahan inilah, maka penambahan KmnO4 dapat
digunakan untuk membedakan senyawa alkena dari alkana yang pada umumnya tidak
bereaksi dengan KMnO4.
Uji Gugus Karbonil (C=O)
Uji kualitatif yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan membedakan senyawa aldehid dengan keton sebagian besar
didasarkan pada sifat dari senyawa aldehid yang lebih mudah untuk dioksidasi
dibandingkan dengan senyawa keton. Untuk mengidentifikasi serta membedakan
senyawa aldehid dan keton dapat dilakukan uji kualitatif:
Reaksi dengan 2,4-diitrofenihidrazin
Reaksi antara 2,4-diitrofenihidrazin dengan
aldehid adalah keton dalam larutan asam merupakan suatu uji kualitatif yang
sifatnya sensitif. Uji positif dari reaksi antara senyawa aldehid adalah keton
dengan diitrofenihidrazina ditandai dengan adanya endapan 2,4-diitrofenihidrazina
yang berwarna kuning, orange, adalah merah. Sesuai dengan praktikum kami,
terbentuk warna larutan kuning dari 2,4-diitrofenihidrazina ini (aseton)
merupakan senyawa aldehid dan ketonalfatik karena pada uji ini endapan yang
dihasilkan bewarna kuning. Karena unuk keton aromatik endapan akan berwarna
merah. Persamaan reaksi untuk uji ini adalah:
Uji dengan Pereaksi Fehling
Sampel yang diuji. Test fehling tidak dapat
digunakan untuk mengidentifikasi senyawa aldehid aromatis sebab stabilitas
resonansi yang timbul dari ikatan antara gugus karbonil dan cincin benzena
tidak dapat teroksidasi oleh larutan fehling. Tes fehling juga akan
menunjukan uji positif terhadap
keberadaan asama formiat di dalam sampel yang di uji. Uji positif dari tes
fehling ini adalah denga terbentuknya endapan tembaga (I) oksida yang berwarna
merah bata dan warna biru dari larutan
kan menghilang. Pemanasan pemanasan pada uji fehling dilakukan agar mempercepat
reaksi yang berlangsung.
Fehling A =
terdiri dari larutan CuSO4
Fehling B =
terdiri dari kalium natrium nitrat dan NaCH
Saat fehling A dan B + aseton dicampurkan
dengan aseton dengan melalui pemanasan maka akan diperoleh warna larutan biru
tua. Namun saat penambahan dengan sampel formaldehid terdapat perbedaan, yaitu
saat dipanaskan terbentuk endapan merah bata pada dinding tabung, karena
formaldehid merupakan senwa aldehid alfatik dan akan menghasilkan hasil
positif. Reaksi fomaldehid dengan fehling :
Test Tollens
Pereaksi tollen dibuat dengan mereaksi AgNO3
+ NH3 berlebih sehingga endapan menjadi larut AgNO3 + NH4OH
→ Ag2O
+ H2O + NH4NO3
Ag2O +
NH4OH → Ag(NH3)2OH
+ H2O
Test tollen
merupakan untuk kualitatif yang sifatnya spesifik untuk menidentifiksi senyawa
aldehid selain senyawa aldehid, penambahan sampel formaldehid yang menunjukan
uji positif pada tes tollen yang dilakukan. Uji positif pada tes tollen yang
ditandai dengan terbentuknya endapan perak, sehingga cermin pada kaca
tabungreaksi. Pada tes tollen, ion kompleks perak. Amonia akan mengoksidasi
aldehid asam karbosilat yang kemudian akan diikuti dengan adanya pengendapan
perak sehingga cermin pada permukaan kaca. Hal ini terjadi karena ion Ag+
yang ada pada reagensia tollens direduksi menjadi logam Ag. Reaksi aldehid
dengan reagen tollens :
Gugus Alkohol
Alkohol memiiki rumus umum R-OH dan dicirikan
dengan adanya gugus hidroksil (OH) struktur alkohol mirip dengan struktur air.
hanya saja satu atom hidrogen pada air diganti dengan gugus alkil. Uji
kualitatif yang dapat dilakukan untuk menidentifikasi alkohol antara lain :
Tes Indikator
Pada tes indikator dilakukan pencampuran
antara methanol + air dan diuji pHnya dengan menggunakan pH meter, sehingga
diperoleh hasilnya pH = 4,59
Pembuatan Ester
Pada penambahan asetat glocial + n
butilelkohol larutan tidak berwarna setelah + H2SO4
pekat, larutan menjadi ada bau menyengat. Sampel sampel asetat berwarna bening,
setelah ditambah pada larutan campuran menjadi 2 fosa (seperti minyak). Setelah
dipanaskan tetap bau menyengat. Dari percobaan dapat dikeahui bahwa asam asetat
paling reaktif, karena menghasilkan bau yang menyengat reaksinya :
Tes Iodoform
Pada
test Iodoform, dicampurkan Aquades + Alkohol + NaOH ditambahkan tetes demi
tetes Iodium, yang dihasilkan adalah Warna Kuning Bening yang berasal
dari Iodium, namun setelah pemanasan campuran tersebut langsung Beraroma
Betadin, hal ini terjadi karena reaksi sebelum pemanasan belum sempurna
sehingga tidak menghasilkan aroma ,
tetapi ketika dipanaskan reaksi tersebut sempurna dan menghasilkan aroma betadin
dari campuran Iodium tersebut.
Tes Iodoform pada alkohol hanya dapat
digunakan untuk mengidenifikasi etanol dan alkohol skunder (20)
dengan gugus metil yang melekat secara langsung pada karbon pembawa gugus
hidroksil (-OH). Uji positif dari tes iodoform untuk mengidentifikasi alkohol
ini ditandai dengan terbentuknya endpan iodoform (CHl 3) yang
berwarna kuning.
Tes Iodoform pada alkohol berlangsung dengan
reaksi :
Kesimpulan :
Ikatan tak jenuh
Dengan KmnO4 menghasilkan 3 fasa, diatas larutan
warna coklat, ditengah larutan berwarna bening, dan dibawah larutan berwarna
coklat dan terdapat sedikit gelembung
Dengan Brom menghasilkan larutan sampel (Maleat) dalam
kloroform.
Gugus Karbonil
Dengan
2,4-dinitrophenilhidrazin larutan berwarna
kuning keruh
Dengan pereaksi
Fehling
Sampel Aseton :
larutan warna hijau
Sampel Formaldehid : larutan warna coklat
Dengan Test
Tollen
Sampel Aseton :
coklat bening
Sampel Formaldehid : warna hitam menghilang, dan ada cermin perak yang pecah
Gugus Alkohol
Test Indikator :
larutan tidak berwarna dan pH 4,59
Pembuatan Ester : menghasilkan 2 fasa yang tidak berwarna dengan aroma spidol
Test Iodoform :
larutan beraroma Betadine
Daftar Pustaka
Brandy, E. James. 1989. Kimia Universitas Asas dan Struktur.
Binarupa Aksara: Jakarta
Fessenden and Fessenden. 1986. Kimia Organik jilid I. Erlangga: Jakarta
Heart, Harold. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat.
Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment